Konsep, prototype dan produksi massal menjadi suatu pengetahuan penting yang perlu Anda pahami. Istilah ini sangat sering dijumpai dalam dunia otomotif dimana dalam produksinya hingga bisa dijumpai di pasaran harus melalui tahapan tersebut. Dalam hal ini, motor sendiri menjadi kendaraan yang banyak digunakan di Indonesia. Karena itulah, motor telah secara luas dipasarkan dengan berbagai tipe dan jenisnya.
Tahap 1 Pembuatan Konsep
Sebelumnya, Anda harus pahami dulu apa yang dimaksud dengan konsep. Istilah ini bisa berarti ide, rancangan dan gambaran. Konsep digunakan dalam produksi berbagai jenis barang bahkan jasa sekalipun, termasuk sepeda motor.
Ide yang inovatif serta unik dari yang sebelumnya yang telah ada menjadi hal penting dalam hal ini. Inovasi dalam konsep sebuah motor akan lebih meningkatkan daya saing serta terciptanya produk yang semakin hari-semakin baik dari sisi kualitasnya. Konsep tersebutlah yang akan dikembangkan ke tahapan selanjutnya. Tugas membuat konsep ini menjadi beban para insinyur yang ahli dalam bidangnya.
Dalam hal ini, hal penting perlu diperhatikan adalah kemungkinan bagi konsep tersebut untuk bisa direalisasikan ke dalam prototype dan produksi atau tidak. Pasalnya, konsep sendiri merupakan ide liar yang lahir dari para insinyur yang bisa diperlihatkan kepada orang lain dalam bentuk desain gambar motor secara rinci.
Tahap 2 Pembuatan Prototype
Jika konsep buatan insinyur telah disetujui oleh produsen dan pabrikan motor, maka tahapan selanjutnya adalah membuat prototipe. Pada langkah ini bisa saja koreksi dilakukan terhadap konsep sebuah motor yang bersangkutan. Hal ini pun sering kali terjadi mengingat kesanggupan dari produsen dalam membuatnya. Misal alat produksi atau teknologi belum mumpuni, maka perubahan dan penyesuaian bisa saja dilakukan.
Lalu, untuk apa prototipe harus dibuat? Kenapa tidak langsung membuat motor secara masal? Tujuan pembuatan prototipe ini sendiri adalah mencari tahu minat konsumen terhadap calon produk motor baru yang telah dibuat. Pasalnya, produk tersebut bisa saja tidak sesuai selera pasar. Dengan begitu, maka produsen bisa terhindar dari kerugian karena motor tidak laku dan tidak diminati.
Jika memang prototipe calon produk belum sesuai atau belum diterima pasar, maka pengembangan dan penyempurnaan bisa dilakukan. Fungsi prototipe lainnya adalah untuk bahan acuan dan bocoran tentang produk yang akan segera launching.
Hal ini pun bisa menguntungakn bagi calon pembeli untuk tahu produk seperti apa yang akan diluncurkan oleh produsen motor. Calon pembeli bisa melihatnya pada pameran otomotif yang sering kali dipajang di sana.
Tahap 3 Produksi Massal
Tahap terakhir pada produksi motor adalah produksi masal. Pada tahapan ini, maka bisa dikatakan sebagai tahap akhir pengembangan produk sepeda motor.
Motor-motor pun sudah diproduksi dan siap dijual. Uji kualitas dan kaulifikasi pun dilakukan pada tahapan ini. Hal ini akan melibatkan beberapa pihak seperti halnya produsen motor itu sendiri, lembaga terkait dan juga pemerintah.
Produk yang akan diproduksi secara masal ini tentu sudah memenuhi kriteria, seperti halnya sudah sesuai dengan keinginan produsen motor maupun calon pembelinya. Masyarakat yang sudah melihat bocoran produk dan menantikannya pun bisa langsung membelinya dan memakai sesuai kebutuhan.
Dengan tahapan di atas yang terdiri dari Konsep, prototype dan produksi massal, maka motor-motor baru yang canggih, futuristik dan desain yang unik pun mampu dihasilkan. Jadi jangan heran jika setiap saat lahir motor baru yang spesifikasinya semakin menggiurkan untuk dimiliki dan dibeli.
Pembelian motor pun bisa dilakukan dengan mudah di dealer resmi yamaha fortuna motor. Kami melayani pembelian berbagai unit dan kategori motor yamaha baik dengan cash maupun kredit. Pastinya, cicilan yang kami tawarkan tergolong ringan sehingga bisa menjadi solusi Anda untuk segera memiliki motor terbaik bagi Anda.